Langsung ke konten utama

Sejarah Penamaan Cibadak

Menelusuri Jejak Pangguyangan/ Pemandian Badak di Situ Saeur (Danau), Sukajadi - Cibadak, Kabupaten Sukabumi.

Situ Saeur, sebuah lokasi yang berada di Kampung Sukajadi - Cibadak. Terlihat disekitar lokasi sebuah lahan tanah yang posisinya dalam/ dibawah memanjang diapit oleh dua dinding tanah yang tinggi dan memanjang pula yang diperkirakan bekas dari adanya Situ di lokasi tsb.

Sebuah sumur tua yang airnya jernih hanya sedalam 2 meter, diperkirakan
 bekas dasar dari lokasi Situ Saeur

Apabila kita menelisik kata "Situ Saeur" sendiri akan bermakna Danau yang diurug sehingga berubah menjadi daratan, hal tersebut bisa jadi karena airnya yg sdh mengering atau sengaja dikeringkan untuk keperluan pemukiman, dan lainnya. Kini dibekas cerukan memanjang ini sudah terdapat banyak perumahan warga. Ada hal yg menarik disini saya menemukan sebuah sumur yg airnya jernih dan tinggi permukaan airnya hanya 3 meter dari tanah yg diperkirakan bagian bawah Situ tsb.
Bekas lokasi Situ Saeur yang kini telah
 berubah menjadi perumahan warga 

Lokasi bekas Situ Saeur ini menurut warga sekitar erat juga kaitannya dengan salah satu tempat pangguyangan/ Tempat mandi Badak, hal ini berkaitan juga dgn nama kota Cibadak yg konon zaman dulu masih banyak habitat hewan Badak di kota Cibadak tsb.

Bekas lokasi Situ Saeur yang kini
 telah menjadi perumahan warga

Orang-orang pada zaman dahulu selalu memburu bekas-bekas Pangguyangan  atau pemandian hewan Badak untuk dijadikan pemukiman. Mereka percaya bahwa bekas pangguyangan badak merupakan ciri-ciri kesuburan tanah tanpa pernah kekurangan air.

Sebuah sumur tua yang airnya jernih hanya sedalam 2 meter dari permukaan tanah, diperkirakan
 bekas dasar dari lokasi Situ Saeur

Sejenak kita ambil contoh, Pemilihan pusat pemerintahan Kota Bandung di Jalan Wastu
kencana juga karena kawasan tsb dulunya merupakan pangguyangan badak, tempat Pangguyangan Badak di Jalan Dalem Kaum Bandung diberi nama Jalan Cibadak yang kini menjadi pusat pertokoan.

Tempat - tempat lainnya yang sebelumnya adalah merupakan lokasi Pangguyangan Badak yaitu Rumah Sakit Umum Ranca ba
dak (sekarang Rumah Sakit Hasan Sadikin), dan Institut Teknologi Bandung. Hal inilah yang menjadi alasan di sekitar kawasan ITB terdapat nama Jalan Badak Singa.

Sebuah lokasi yang dulunya merupakan bagian dasar dari Situ Saeur.

Berdasarkan hal tsb diatas wajar apabila nama Cibadak layak dilekatkan dengan sejarah masa lalunya yang memang pada zaman dulu dilokasi Cibadak ini terdapat kumpulan habitat Badak, atau mungkin juga bila wilayah Cibadak kelak menjadi sebuah pusat kota penting di Kabupaten Sukabumi.

* Dari berbagai sumber
* KIM Jelajah Sejarah Soekaboemi
* JSS Research & Explorer.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Petilasan Rangga Gading Kab. Sukabumi

Menyusuri jalan setapak menuju lokasi petilasan Rangga Gading ini sangat terasa suasana alami khas Tatar Pasundan. Lokasi ini sangat berpotensi sebagai salah satu lokasi destinasi alam dan wisata di daerah Sukabumi yg kaya akan sejarahnya. Hamparan sawah, kebun, bukit yg serba hijau, sejuknya udara pegunungan, serta merta menyambut kedatangan kami di lokasi yang terletak diatas sebuah bukit di Kampung Rawa Belut, Desa Cireunghas, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi ini. Untuk mencapai ke lokasi ini kami naik keatas sebuah bukit yang asri dan masih alami sejauh 500 meter. Selain dari takjubnya keindahan alam tsb, dilokasi ini terdapat petilasan Eyang Rangga Gading. Beliau adalah seorang tokoh penting dimasa kerajaan Sunda Pajajaran dahulu. Terdapat dinding batuan alami berukuran raksasa, goa Rangga Gading, Pangcalikan, Karamat, Batu munding, Batu karaton, Aliran air Cikahuripan yg segar alami, dll. Di lokasi ini kami disambut hangat oleh pemilik lokasi selua

Taman Prabu Siliwangi Cibadak Kab. Sukabumi

Untuk kesekian kalinya Komunitas JSS (Jelajah Sejarah Soekaboemi) melakukan eksplorasi serta pengamatan disebuah lokasi yang dinamai Taman Prabu Siliwangi, masyarakat mengenal lokasi ini dengan nama Cukang Lemah. Di Lokasi tersebut terdapat banyak keunggulan seperti Goa Cikahuripan, Goa Cukang Lemah, dan goa - goa lainnya yang didalamnya terdapat batuan alami serta aliran air yang jernih, lokasi tersebut mempunyai potensi dibidang wisata alam, sejarah, budaya, dll. Lokasi yang pernah dimuat didalam buku panduan wisata zaman kolonial sebagai salah satu tempat tujuan wisata ini pada tahun 1960 an pernah diresmikan dan dibuatkan prasastinya sebagai Taman Prabu Siliwangi oleh Jenderal Ahmad Haris Nasution, namun prasasti tersebut kini telah hilang. Berdasarkan legenda turun temurun yang didapat dilokasi ini oleh penulis  serta tim, lokasi ini adalah merupakan lokasi peristirahatan tokoh - tokoh pada masa kerajaan Sunda, masih penuturan keluarga kami dulu bahwa masih ter